Bismillahirrohmannirrohim

“Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah bahwa Dia mengirimkan angin sebagai pembawa berita gembira dan untuk merasakan kepadamu sebagian dari rahmat-Nya dan supaya kapal dapat berlayar dengan perintah-Nya dan (juga) supaya kamu dapat mencari karunia-Nya mudah-mudahan kamu bersyukur”

Qs. Ar Rum (30:46)

Assalamu Alaikum Wr.Wb. dan Salam Sejahtera....Selamat Datang di LM3 Ponpes Asy-Syifa Kabupaten Musi Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan....Solusi Indonesia Hijau ..... Hijaukan Indonesia dengan Pertanian Terpadu Bebas Sampah .... Indonesia Integrated Farming Zero Waste...STOP GLOBAL WARMING

Senin, 14 Maret 2011

Model Pertanian Terpadu

Pertanian Terpadu Bebas Sampah_dok.Rul
(Advisor LM3 PPAS, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan)

Model Pertanian Terpadu

1.    Sistem pertanian terpadu konvensional Sistem pertanian terpadu konvensional sudah banyak diterapkan oleh petani kita pada masa lalu,namun sekarang sudah banyak ditinggalkan.
2.    Sistem pertanian terpadu dengan teknologi EM (effective micro-organisme).
3.    Sistem pertanian terpadu sekaligus manajemen limbah terpadu (IF-IWM)
4.    Sistem Pertanian Organik


      Model pertanian terpadu konvensional
Tumpang sari antara petemakan ayam dan balong ikan (longyam) di mana kotoran ayam yang terbuang dimanfaatkan sebagal pakan lkan
Tumpang sari antara tanaman palawija dan petemakan, di mana sisa-sisa tanaman digunakan sebagai pakan temak kambing atau sapi dan kotoran temak digunakan sebagai pupuk kandang bagi
pertanaman berikutnya. Praktek-praktek pertanian terpadu konvensional ini belum tentu merupakan siklus yang berkelanjutan.

Sistem Terpadu Konvensional

      Cina tradisional, kandang hewan dibangun di atas kolam sehingga limbah hewan jatuh langsung ke dalam air memberi bahan bakar kepada ekosistem kolam. Atau di Jawa Barat MCK dibangun di atas kolam ikan. Diperoleh ikan dan air kolam dengan ekstra unsur hara untuk  mengairi tanaman.  Sisa-sisa tanaman dibuang balik kedalam kolam untuk menciptakan satu “sistem tertutup”
      Sistem kuno yang menggunakan limbah manusia dan hewan (night soil) untuk menyuburkan kolam ikan direintroduksi dengan simpul baru: satu bioreaktor yang memungkinkan bakteri anaerobik memroses limbah  lebih cepat dan lebih aman menjadi sumberdaya pertanian yang bermanfaat 

Sistem Terpadu dengan Teknologi EM (effective micro-organisme).
      Model sistem pertanian terpadu dengan teknologi EM telah dikembangkan dengan cukup baik oleh Institut Pengembangan Sumber Daya Alam (IPSA) di Bali serta beberapa wilayah sentra pertanian di Indonesia.
      Memadukan budl.daya tanaman, perkebunan,petemakan, perikanan, dan pengolahan daur limbah secara selaras, serasi, dan berkesinambungan.
      Budi daya tanaman yang dipilih adalah tanaman  semusim dan tahunan, misalnya padi, palawija, buah-buahan, sayur-sayuran, cengkeh, kopi, kelapa, dan sebagainya.
      Kebutuhan input budi daya tanaman menggunakan prinsip penggunaan masukan luar rendah (low external input), misalnya penggunaan pupuk kimia dan pestisida  seminimal mungkin atau bahkan tanpa menggunakan pupuk kimia dan pestisida sama sekali.
      Limbah organik dari kotoran temak dan sisa-sisa tanaman difermentasikan dengan teknologi EM menjadi pupuk organik terfermentasi atau bokhasi dalam waktu yang cepat.
      Bokhasi dapat digunakan sebagal pupuk pertanian dan pakan ternak atau ikan.
      Kotoran ayam dan kotoran kambing juga dapat difermentasi dengan teknologi EM menjadi pakan temak (bokhasi pakan temak) ayam, babi, dan itik.
      Ide dasar pemanfaatan kotoran temak sebagai bokhasi pakan temak adalah karena kotoran ayam masih mengandung protein sebesar 14%, sedangkan kotoran kambing masih mengandung protein sebesar 12% dan serat kasar sebesar 80%, jika dibandingkan dengan  hijauan pakan ternak (Wididana, 1999).
      Model pertanian terpadu dengan teknologi EM dapat mengurangi masukan energi darl luar  sistern pertanian untuk menghasilkan produk pertanian.
      Proses fermentasi dapat menaikkan kandungan nutrisi pakan temak yang berasal dari kotoran temak. Sehingga masukan energi dari luar sistem pertanian dapat diperkecil atau ditiadakan sama sekali.
      Demikian juga dalam bidang budi daya  tanaman, limbah tanaman yang terbuang dapat dimanfaatkan kemball sebagai pupuk melalui  proses fermentasi.

Pertanian Terpadu…….Kenapa Tidak???

1.    Tidak ada keraguan mengenai manfaat dari Sistem Pertanian Terpadu baik bagi petani, lingkungan maupun negara
2.    Sistem Pertanian Terpadu merupakan strategi terbaik mengatasi  kelangkaan sumberdaya pertanian baik modal, pupuk, pestisida untuk meningkatkan produksi agar dapat mencukupi kebutuhan pangan yang terus meningkat.
3.    Dengan Pertanian terpadu, hampir semua aktivitas pertanian secara ekonomi dapat menguntungkan dan secara ekologi berkelanjutan
4.    Dengan Sitem Pertanian Terpadu dapat menjawab tuntutan kosnumen yang sadar mengenai pentingnya kelstarian lingkungan,kesehatan dan keamanan pangan, dan kesejahteraan tenaga kerja
5.    Pengabaian konsep sistem pertanian terpadu, baik karena kedunguan atau karena prasangka bodoh akan menyebabkan kebanyaka petani tetap miskin dan kehilangan semua manfaat yang semestinya diperoleh dari sumberdaya alam yang sebenarnya lebih dari cukup untuk memenuhi hak-hak sasai mereka.

Pembangunan Infrastruktur Pertanian Terpadu (Pertanian Organik):
Untuk informasi pengelolaan (rancang bangun) Pertanian Terpadu serta Pengelolaan Sampah Kota atau Limbah Pertanian (Sisa Panen) menjadi Pupuk Organik (Pupuk Kompos Padat dan Pupuk Kompos Cair) dengan Teknologi Komposter BioPhoskko (TTG),  silakan hubungi kami:

Jaringan Posko Hijau  ^ GIH Foundation
KencanaOnline Klik di SINI atau Klik di Sini atau silakan email ke Klik di SINI
Atau hubungi ke: 081278427909 (H.Cholik H.Senen, ST, LM3 Ponpes Asysyifa), 085215497331 (H.Asrul Hoesein) atau 0815700935 (Ir. Sonson Garsoni) > PT. Cipta Visi Sinar Kencana, Bandung.
Atau shar ke GIH Foundation atau AsrulHoeseinBrother atau hubungi jejaring Posko Hijau ^ Gerakan Indonesia Hijau Foundation (alamat klik di Sini) di seluruh Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih Atas Kunjungan dan Komentarnya, Sukses Untuk Anda...Amin

Info dari Situs LEKADnews Jakarta

LEKAD SEBAGAI LEMBAGA YANG TELAH BERPENGALAMAN DALAM KAJIAN, FASILITASI, PUBLIKASI DAN PELATIHAN DIBIDANG KERJASAMA DAERAH SEJAK 2005 MENAWARKAN PELATIHAN PEDOMAN DASAR PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN KERJASAMA ANTAR DAERAH KEWILAYAHAN. PELATIHAN INI AKAN DISELENGGARAKANA PADA: HARI RABU S/D JUMAT 27-29 APRIL 2011, BERTEMPAT DI GRAHA WISATA KUNINGAN, JL. H.R RASUNA SAID KUNINGAN, JAKARTA_ INFO SILAKAN KONTAK WILDA (081314246402) ATAU H.ASRUL HOESEIN (085215497331) TERIMA KASIH.

Mengelola Sampah Rumah