Bismillahirrohmannirrohim

“Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah bahwa Dia mengirimkan angin sebagai pembawa berita gembira dan untuk merasakan kepadamu sebagian dari rahmat-Nya dan supaya kapal dapat berlayar dengan perintah-Nya dan (juga) supaya kamu dapat mencari karunia-Nya mudah-mudahan kamu bersyukur”

Qs. Ar Rum (30:46)

Assalamu Alaikum Wr.Wb. dan Salam Sejahtera....Selamat Datang di LM3 Ponpes Asy-Syifa Kabupaten Musi Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan....Solusi Indonesia Hijau ..... Hijaukan Indonesia dengan Pertanian Terpadu Bebas Sampah .... Indonesia Integrated Farming Zero Waste...STOP GLOBAL WARMING

Jumat, 18 Maret 2011

Pertanian Terpadu Bebas Sampah, LM3PPAS Menuju LM3 Model


Lokasi LM3PPAS menuju Pertanian Terpadu_dok.Rul
Pertanian Terpadu Bebas Sampah by LM3 Ponpes Asysyifa
(Muba Integrated Farming Zero Waste)
By: H.Asrul Hoesein_GIH Foundation_LM3PPAS Muba
 
Pertanian Terpadu Merupakan Solusi Lingkungan Hijau, Gagasan strategi yang mampu diterapkan  sebagai solusi untuk  menjawab tantangan kelestarian lingkungan Indonesia dengan memasyarakatkan Model Pertanian Terpadu Tanpa Limbah (Integrated Farming Zero Waste) pada para petani.  Penerapkan Model  Pertanian Terpadu Bebas Limbah  (Integrated Farming Zero Waste) dengan mengacu pada  agroekologi. 

Pada prinsipnya  agroekologi adalah upaya ekologis untuk mempertemukan kondisi ekologis sumberdaya dengan kondisi ekologis manusia guna mendapatkan manfaat optimal dalam  jangka panjang. Dalam praktek di lapangan konsep agroekologi adalah upaya mencari bentuk pengelolaan sumberdaya lahan permanen, baik dalam satu komoditi maupun kombinasi antara komoditi pertanian dan kehutanan dan atau peternakan/ perikanan secara simultan atau secara bergantian pada unit lahan yang sama dan bertujuan untuk mendapatkan produktivitas optimal, lestari dan serbaguna, dan memperbaiki kondisi lahan atau lingkungan.   Jika sistem ini berhasil dimasyarakatkan, diharapkan para petani bersedia kembali bertani dengan cara alamiah (go organik). Di sisi lain, dengan penerapan sistem ini  kelestarian lahan pertanian dan kawasan di sekitarnya akan lebih terpelihara.

Dalam mengaplikasi (demplot) program Model Pertanian Terpadu Bebas Limbah dalam skala mikro oleh LM3 Ponpes Asy-Syifa (LM3PPAS). Pada demplot penerapan sistem ini adalah Lokasi Pondok Pesantren sebagai induk dari LM3PPAS, yang terletak di Muarenim Km.10 Peyelibok, Kelurahan Soak Baru, Kecamatan Sekayu Kabupaten Musi Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan. Lokasi ini LM3PPAS seluas +60 Ha.(baru sekitar 5 Ha termanfaatkan, antara lain peternakan/penggemukan sapi, peternakan ayam, tanaman sayur-hortikultura), namun sangat memiliki potensi pertanian dan perkebunan (hortikultura) yang memiliki prospek untuk dikembangkan sebagai salah satu usaha untuk membangun dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan (sustainable) melalui pembangunan pertanian terpadu bebas sampah atau bebas limbah.

Membangun Pertanian Terpadu Perlu Integrasi Stakeholder



Pertanian  terpadu  bebas sampah atau  integrated  farming  zero waste adalah  usaha  pertanian  dengan pengelolaan bersinambungan (sustainable), sehingga tidak dikenal limbah (zero waste) sebagai produk sampingan, semua bagian hasil kegiatan pertanian diasumsikan sebagai produk ekonomis dan semua kegiatan adalah profit center, hasil  samping  dari  salah  satu  sub  bidang  usaha  menjadi  bahan  baku  atau  bahan  pembantu  sub bidang lainnya yang masih terkait,ilustrasi yang sederhana adalah pada usaha budidaya jagung,  produk  bukan  hanya  jagung  pipilan  kering  sedangkan  biaya  pembuangan  batangnya  dilahan dan  dibakar  menjadi  beban/cost, tetapi  dalam  pertanian  terpadu  bebas limbah/sampah meskipun  ada  biaya  pengumpulan  batang  jagung  dari  lahan  tetapi  dapat  diproses  menjadi  silage  (pakan  ternak  ruminansia)  atau  disimpan  sebagai  pakan  kering, sehingga  untuk  jumlah  yang  memenuhi  criteria ekonomis justru akan membuka cluster ekonomis baru. Begitu juga hampir pada semua kegiatan usaha bidang pertanian,  perkebunan dan peternakan  apabila  di  integrasikan  akan  membuka  peluang  peluang  usaha  baru  yang  sangat  mudah  di  implementasikan.

Potensi Pengembangan:

Potensi pengembangan  model  Pertanian Terpadu Bebas Sampah (Integrated  Farming  Zero Waste) untuk menciptakan kesejahteraan  dan pengembalian kestabilan lingkungan  masyarakat yang berkelanjutan dengan mengoptimalkan pemanfaatan potensi lokal  (kearifan lokal)perlu mendapat perhatian khusus dari semua unsur terkait (keberhasilannya ditentukan dengan tidak adanya ego sektoral, khususnya dikalangan pemerintah), dan sebaiknya diterapkan pada berbagai daerah kabupaten/kota di Indonesia (terlebih pada daerah tertinggal  dan daerah yang belum mampu mengoptimalkan manfaat potensi lokal yang ada) di Indonesia. (catatan penulis: Menambah wawasan tentang kerjasama antardaerah dan daerah tertinggal silakan ikuti di LGO Lekad, Jakarta klik di SINI). 

Kerja sama antara daerah/pemerintah, perguruan tinggi, LSM/NGO dalam dan luar negeri,  masyarakat  dan komunitas industri pertanian termasuk organisasi usaha (Kadin Indonesia, HKTI, Asosiasi Pedagang Pasar Tradisional dan Pasar Modern, dll) juga diperlukan dalam pelaksanaan inisiasi, penyuluhan,  penerapan dan pengevaluasian  Integrated Farming Zero Waste Model  ini. Integrasi pemerintah, perguruan tinggi, NGO, perusahaan swasta dan BUMN (pemanfaatan dana CSR) serta masyarakat juga diperlukan untuk mengembangkan potensi lokal dengan pengolahan produk samping (by product) pertanian agar mampu menghasilkan produk pangan maupun produk pertanian lain yang berkualitas, termasuk dalam inisiasi pentingnya mengkonsumsi produk pertanian organik demi kesehatan masyarakat dan lingkungan.

Pembangunan Infrastruktur Pertanian Terpadu (Pertanian Organik):

Untuk informasi pengelolaan (rancang bangun) Pertanian Terpadu Bebas Sampah (Integrated Farming Zero Waste) serta Pengelolaan Sampah Kota atau Limbah Pertanian (Sisa Panen) menjadi Pupuk Organik (Pupuk Kompos Padat dan Pupuk Kompos Cair) dengan Teknologi Komposter BioPhoskko (TTG),  silakan hubungi kami>

Aplikasi dan Pendukung Pertanian Terpadu Bebas Sampah Pembuatan Kompos dari Sampah Rumah Tangga



dok_AsrulHoesein_GIH Foundation_Posko Hijau
Salah satu usaha yang dapat diandalkan dalam upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat  dan kestabilan lingkungan berbasis  pertanian  adalah dengan menerapkan  Pertanian Terpadu Bebas Sampah (Integrated Farming  Zero Waste) pada  suatu wilayah, sebagaimana yang akan dilaksanakan oleh LM3PPAS menuju LM3 Model.

Program pertanian terpadu  tanpa limbah  yang ramah lingkungan  ini  mampu menjawab tantangan keterbatasan energi dan iklim yang  ada dengan menghasilkan proses serta produk pertanian yang bersandar pada  konsep  agroekologi  yang  mampu meningkatkan diversifikasi spesies dan genetik dari agroekositem pada tempat dan waktu pada level lahan termasuk perpindahan organisme.Selain itu, dengan diterapkannya  Integrated Farming Zero Waste ini masyarakat mampu menghasilkan produk  bernilai  tambah dengan memanfaatkan bahan-bahan  by product  (bahan samping)  sebagai bahan dasar produk pangan alternatif  seperti opak hati pisang yang kaya serat dan karbohidrat serta pupuk kompos sebagai produk penunjang kegiatan pertanian masyarakat. Oleh karena itu, penerapan  Integrated Farming Zero Waste model  ini mampu membangun suatu kemandirian masyarakat secara berkelanjutan.

Diagram Utama (F4) Pertanian Terpadu Bebas Sampah.

Tani Terpadu_dok.Rul
   
F4 – sebagai hasil pertanian terpadu. Konsep terapan  pertanian  terpadu  bebas sampah akan  menghasilkan langkah pengamanan terhadap ketahanan dan ketersediaan pangan dan energy (terbarukan) secara regional, nasional, dan internasional terutama pada kawasan-kawasan remote area dari jajaran kepulauan “agraris” Indonesia.  Untuk jelasnya F4 diuraikan sbb: 

1.  F1‐FOOD  Pangan manusia (beras, gandum, jagung, kedelai, kacang kacangan , dll. produk peternakan (daging,susu,telor dll), produk budiaya ikan air tawar atau perikanan darat (lele, mujair,nila,gurameh, dll) dan hasil perkebunan (kopi, teh, gula,kelapa, dll).
2.  F2 – FEED  Pakan  ternak  termasuk  didalamnya  ternak  ruminansia (sapi, kambing,  kerbau, kelinci ), ternak  unggas  (ayam,entok,angsa, itik, burung  dara, dll) juga pakan  ikan  budidaya  air  tawar  terutama  ikan  herbivore  dan  omnivora  yang  tidak  perlu  protein  content  tinggi (mujair,tombro,bandeng,nila dan gurameh).
3.  F3‐ FUEL (Fuel/Energy). Akan dihasilkan energy terbarukan dalam berbagai bentuk mulai energy panas untuk  kebutuhan  domestic/masak  memasak,  energy  panas  untuk  industry  makanan  dikawasan  perdesaan juga untuk industry kecil, juga akan dihasilkan power energy misalnya pure plant oi  (PPO) atau dicampur menjadi bio diesel (pengembangan tanaman jarak,gamal,dll), ethanol dan gasohol, synthetic gas yang dihasilkan dari  pirolisis  gasifikasi  maupun  enzimasi  gasifikasi dan juga  pemakaian  tenaga  langsung lembu/sapi  untuk  penarik  pedati,  kerbau  untuk  mengolah  lahan  pertanian  sebenarnya  adalah  produk  berbentuk  Fuel/Energy.
4.  F4‐FERTILIZER Akan  dihasilkan  juga  bio  fertilizer  yang  semua  juga  memahami  bahwa  bio/organic  fertilizer bukan hanya sebagai penyubur tetapi juga sebagai perawat tanah (Soil  Conditioner) guna mengembalikan unsur hara tanah yang hampir hilang akibat pemakaian pupuk kimia sejak revolusi hijau (zaman orde baru) sampai saat ini. Pupuk organik (organic fertilizer) yang  dari  sisi  keekonomisan  maupun  karakter  hasil  produknya  tidak  kalah  dengan  pupuk  buatan  (anorganic fertilizer)  bahkan  pada  kondisi  tertentu  akan  dihasilkan  bio  pestisida  (dari  asap  cair  yang  dihasilkan  pada  proses  pirolisis  gasifikasi)  yang  dapat  dimanfaatkan sebagai pengawet makanan yang tidak berbahaya (bio preservative) 

Dari penjelasan F4 diatas, maka tersimpulkan betapa besar kasih sayang Maha Pencipta  terhadap makhluknya sebagai kholifah dibumi,tidak satupun ciptaan-Nya yang sia sia, saling terkait satu dengan yang lainnya, Subahanallah. Sebagaimana dikatakan oleh Allah Swt bahwa pergunakan akalmu, maka akan kuberikan berkah kepadamu, serta memberikan rezeki tanpa kamu duga.

Info dari Situs LEKADnews Jakarta

LEKAD SEBAGAI LEMBAGA YANG TELAH BERPENGALAMAN DALAM KAJIAN, FASILITASI, PUBLIKASI DAN PELATIHAN DIBIDANG KERJASAMA DAERAH SEJAK 2005 MENAWARKAN PELATIHAN PEDOMAN DASAR PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN KERJASAMA ANTAR DAERAH KEWILAYAHAN. PELATIHAN INI AKAN DISELENGGARAKANA PADA: HARI RABU S/D JUMAT 27-29 APRIL 2011, BERTEMPAT DI GRAHA WISATA KUNINGAN, JL. H.R RASUNA SAID KUNINGAN, JAKARTA_ INFO SILAKAN KONTAK WILDA (081314246402) ATAU H.ASRUL HOESEIN (085215497331) TERIMA KASIH.

Mengelola Sampah Rumah